Sabtu, 04 Januari 2014

English Drama



Badness and Goodness of Friendship

Group Member Names :
©Afifatul Hidayah as Fida
©Nur Zakiyah as Zakiyah
©Ten Terem Is Wahyuni as Tentrem


Mathematics 2013B


Badness and Goodness of Friendship
     Zakiyah is a cheerful, strict and cruel girl. She doesn’t like a person who disobeys a promise. She’s a student at one of universities in Pasuruan. She has 2 comrades whose names are Tentrem and Fida. Tentrem is a feminim, forgetful girl and she likes to underestimate something. Fida is a calm and wise girl.
    One day, after an English lecture ends.
Zakiyah      : Fida, as usual, we’re a group, yeah?
Fida            : Ok!!
Tentrem     : Eh, I’m too, aren’t I?
Fida            : Just relax! Don’t be confused! We’re best friends.
Zakiyah      : And, when will we study group?
Fida            : What about tomorrow? Tomorrow is a holiday, isn’t it?
Tentrem     : Owh, Ok! It’s up to you.
Zakiyah      : Now, we’re going home to prepare a discussion for tomorrow.
Fida            : Ok! See you tomorrow...
Tentrem     : Be careful! Bye.. Bye...
     The  following day in the campus.
Zakiyah      : Alhamdulillah, I arrive. Thanks God, I’m not late.
Fida            : Eh.. That’s Zakiyah!! Zakiyah... Zakiyah...
Zakiyah      : Eh.. Fida. C’mon let’s go and look for a used class.
Fida            : Ok... C’mon!!
Zakiyah      : We do it right away while waiting for Tentrem so we can finish soon.
Fida            : Ok! Good Idea!!
          An Hour Later
Zakiyah      : Eh.. Tentrem. Where have you been? Why don’t you come?
Fida            : Yeah. It’s already 1 hour we have been waiting for you until the dialogue’s almost done. What if we call or text her?
Zakiyah      : Oh Ok, I’m gonna call her.
                   (The number you are calling is having another call. Please try again later)
                   Why doesn’t she answer my call?
Fida            : Try to text her!
Zakiyah      : Yeah, she didn’t reply my messages at all and didn’t answer my call.
                   She’s always annoying! What does she want actually?
                  
                   Yesterday, she said that she could come.
                   And now, she’s not coming yet.
Fida            : It’s fine if we can’t contact her. In fact, it’s already done.
                   There will be the lecture tomorrow, right? We see again tomorrow, Ok?
Zakiyah      : Ok. C’mon. Let’s go home.
Fida            : Ok!! (At last, they both went home)
        The following day in the class.
Fida            : Zakiyah, I added the setting for place, last night.
                   We’ll be inside and outside of the class. What do you think?
Zakiyah      : Waah, that’s a good idea!
Tentrem     : Hi guys… How’s the task? Is it done? Is it nice?
                   (While smiling)
Fida            : Done. Here it is. What do you think?
Tentrem     : Waow… awesome. Is it right, Zak? This is really good!!
Zakiyah      : -____-
Tentrem     : Zak, what happens to you? Are you sick?
Zakiyah      : Don’t pretend! You don’t need to pretend. Yesterday, Fida and I spent our time to accomplish this dialogue.
                   Where had you been? We had been waiting for you for an hour until the dialogue ended.
                   But you still didn’t come. I called and texted you but you didn’t reply. I’m disappointed to you!!
                  
Tentrem     : Oh Zakiyah, sorry. I’m sorry. Yesterday, my mother wanted me to do shopping. I forgot that I had promised to you. I’m sorry, I don’t mean to disobey my promise.
                  
Zakiyah      : But you see, you didn’t come and didn’t give us any messages. Who do you think we are?
                  
Fida            : Zak, don’t be like that! We are friends. You don’t need to exaggerate. In fact, she has apologized to you and now our task is done. What else should we argue? Everything is in order. Let’s apologize one another.
                  
Tentrem     : Zakiyah, I’m sorry. Please forgive me! I promise I won’t repeat my mistake.
Fida            : C’mon Zakiyah!! Please, forgive her!!
Zakiyah      : Ok, I forgive you. I apologize to you, too. I’m wrong, I know that there’s no one perfect in this world.
Tentrem     : So, you forgive me?
Zakiyah      : Yeah.
Fida            : Yeaaahhhhhhhhh!!!!!
                    

Memahami Pendidikan



Pendidikan dapat dilihat dalam dua sisi yaitu: (1) pendidikan sebagai praktik dan (2) pendidikan sebagai teori. Pendidikan sebagai praktik yakni seperangkat kegiatan atau aktivitas yang dapat diamati dan disadari dengan tujuan untuk membantu pihak lain (baca: peserta didik) agar memperoleh perubahan perilaku. Sementara pendidikan sebagai teori yaitu seperangkat pengetahuan yang telah tersusun secara sistematis yang berfungsi untuk menjelaskan, menggambarkan, meramalkan dan mengontrol berbagai gejala dan peristiwa pendidikan, baik yang bersumber dari pengalaman-pengalaman pendidikan (empiris) maupun hasil perenungan-perenungan yang mendalam untuk melihat makna pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
Diantara keduanya memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seyogyanya berlandaskan pada teori pendidikan. Demikian pula, teori-teori pendidikan seyogyanya bercermin dari praktik pendidikan. Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan. Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik pendidikan
Terkait dengan upaya mempelajari pendidikan sebagai teori dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, diantaranya:
(1) pendekatan sains;
(2) pendekatan filosofi; dan
(3) pendekatan religi. (Uyoh Sadulloh, 1994).
1. Pendekatan Sains
Pendekatan sains yaitu suatu pengkajian pendidikan untuk menelaah dan dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan disiplin ilmu tertentu sebagai dasarnya. Cara kerja pendekatan sains dalam pendidikan yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode kerja ilmiah yang ketat, baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif sehingga ilmu pendidikan dapat diiris-iris menjadi bagian-bagian yang lebih detail dan mendalam.
Melalui pendekatan sains ini kemudian dihasilkan sains pendidikan atau ilmu pendidikan, dengan berbagai cabangnya, seperti:
(1) sosiologi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari sosiologi dalam pendidikan untuk mengkaji faktor-faktor sosial dalam pendidikan;
(2) psikologi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari psikologi untuk mengkaji perilaku dan perkembangan individu dalam belajar;
(3) administrasi atau manajemen pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari ilmu manajemen untuk mengkaji tentang upaya memanfaatkan berbagai sumber daya agar tujuan-tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien;
(4) teknologi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari sains dan teknologi untuk mengkaji aspek metodologi dan teknik belajar yang efektif dan efisien;
(5) evaluasi pendidikan; suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari psikologi pendidikan dan statistika untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa;
(6) bimbingan dan konseling, suatu cabang ilmu pendidikan sebagai aplikasi dari beberapa disiplin ilmu, seperti: sosiologi, teknologi dan terutama psikologi.
Tentunya masih banyak cabang-cabang ilmu pendidikan lainnya yang terus semakin berkembang yang dihasilkan melalui berbagai kajian ilmiah.
2. Pendekatan Filosofi
Pendekatan filosofi yaitu suatu pendekatan untuk menelaah dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan menggunakan metode filsafat. Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan semata, yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-masalah yang lebih luas, kompleks dan lebih mendalam, yang tidak terbatas oleh pengalaman inderawi maupun fakta-fakta faktual, yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh sains. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tujuan pendidikan yang bersumber dari tujuan hidup manusia dan nilai sebagai pandangan hidup. Nilai dan tujuan hidup memang merupakan fakta, namun pembahasannya tidak bisa dengan menggunakan cara-cara yang dilakukan oleh sains, melainkan diperlukan suatu perenungan yang lebih mendalam.
Cara kerja pendekatan filsafat dalam pendidikan dilakukan melalui metode berfikir yang radikal, sistematis dan menyeluruh tentang pendidikan, yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga model:
(1) model filsafat spekulatif;
(2) model filsafat preskriptif;
(3) model filsafat analitik. Filsafat spekulatif adalah cara berfikir sistematis tentang segala yang ada, merenungkan secara rasional-spekulatif seluruh persoalan manusia dengan segala yang ada di jagat raya ini dengan asumsi manusia memliki kekuatan intelektual yang sangat tinggi dan berusaha mencari dan menemukan hubungan dalam keseluruhan alam berfikir dan keseluruhan pengalaman Filsafat preskriptif berusaha untuk menghasilkan suatu ukuran (standar) penilaian tentang nilai-nilai, penilaian tentang perbuatan manusia, penilaian tentang seni, menguji apa yang disebut baik dan jahat, benar dan salah, bagus dan jelek. Nilai suatu benda pada dasarnya inherent dalam dirinya, atau hanya merupakan gambaran dari fikiran kita. Dalam konteks pendidikan, filsafat preskriptif memberi resep tentang perbuatan atau perilaku manusia yang bermanfaat. Filsafat analitik memusatkan pemikirannya pada kata-kata, istilah-istilah, dan pengertian-pengertian dalam bahasa, menguji suatu ide atau gagasan untuk menjernihkan dan menjelaskan istilah-istilah yang dipergunakan secara hati dan cenderung untuk tidak membangun suatu mazhab dalam sistem berfikir (disarikan dari Uyoh Sadulloh, 1994)
Terdapat beberapa aliran dalam filsafat, diantaranya: idealisme, materialisme, realisme dan pragmatisme (Ismaun, 2001). Aplikasi aliran-aliran filsafat tersebut dalam pendidikan kemudian menghasilkan filsafat pendidikan, yang selaras dengan aliran-aliran filsafat tersebut. Filsafat pendidikan akan berusaha memahami pendidikan dalam keseluruhan, menafsirkannya dengan konsep-konsep umum, yang akan membimbing kita dalam merumuskan tujuan dan kebijakan pendidikan.
Dari kajian tentang filsafat pendidikan selanjutnya dihasilkan berbagai teori pendidikan, diantaranya:
(1) perenialisme;
(2) esensialisme;
(3) progresivisme; dan
(4) rekonstruktivisme. (Ella Yulaelawati, 2003).
Perenialisme lebih menekankan pada keabadian, keidealan, kebenaran dan keindahan dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu. Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari. Pendidikan yang menganut faham ini menekankan pada kebenaran absolut , kebenaran universal yang tidak terikat pada tempat dan waktu. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
Essensialisme menekankan pentingnya pewarisan budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik agar dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains dan mata pelajaran lainnya dianggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk hidup di masyarakat. Sama halnya dengan perenialisme, essesialisme juga lebih berorientasi pada masa lalu.
Eksistensialisme menekankan pada individu sebagai sumber pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan seseorang mesti memahami dirinya sendiri. Aliran ini mempertanyakan : bagaimana saya hidup di dunia? Apa pengalaman itu? Progresivisme menekankan pada pentingnya melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman belajar dan proses. Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik aktif.
Rekonstruktivisme merupakan elaborasi lanjut dari aliran progresivisme. Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu? Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
3. Pendekatan Religi
Pendekatan religi yaitu suatu pendekatan untuk menyusun teori-teori pendidikan dengan bersumber dan berlandaskan pada ajaran agama. Di dalamnya berisikan keyakinan dan nilai-nilai tentang kehidupan yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menentukan tujuan, metode bahkan sampai dengan jenis-jenis pendidikan.
Cara kerja pendekatan religi berbeda dengan pendekatan sains maupun filsafat dimana cara kerjanya bertumpukan sepenuhnya kepada akal atau ratio, dalam pendekatan religi, titik tolaknya adalah keyakinan (keimanan). Pendekatan religi menuntut orang meyakini dulu terhadap segala sesuatu yang diajarkan dalam agama, baru kemudian mengerti, bukan sebaliknya.
Terkait dengan teori pendidikan Islam, Ahmad Tafsir (1992) dalam bukunya “ Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam” mengemukakan dasar ilmu pendidikan Islam yaitu Al-Quran, Hadis dan Akal. Al-Quran diletakkan sebagai dasar pertama dan Hadis Rasulullah SAW sebagai dasar kedua. Sementara akal digunakan untuk membuat aturan dan teknis yang tidak boleh bertentangan dengan kedua sumber utamanya (Al-Qur’an dan Hadis), yang memang telah terjamin kebenarannya. Dengan demikian, teori pendidikan Islam tidak merujuk pada aliran-aliran filsafat buatan manusia, yang tidak terjamin tingkat kebenarannya.
Berkenaan dengan tujuan pendidikan Islam, World Conference on Muslim Education (Hasan Langgulung, 1986) merumuskan bahwa : “ Education should aim at balanced growth of the total personality of man through Man’s spirit, intelellect the rational self, feelings and bodily senses. Education should therefore cater for the growth of man in all its aspects, spirituals, intelectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and collectively, and motivate all these aspects toward goodness and attainment of perfection. The ultimate aim of Muslim Education lies in the realization of complete submission to Allah on the level of individual, the community and humanity at large.”
Sementara itu, Ahmad Tafsir (1992) merumuskan tentang tujuan umum pendidikan Islam yaitu muslim yang sempurna dengan ciri-ciri :
(1) memiliki jasmani yang sehat, kuat dan berketerampilan;
(2) memiliki kecerdasan dan kepandaian dalam arti mampu menyelesaikan secara cepat dan tepat; mampu menyelesaikan secara ilmiah dan filosofis; memiliki dan mengembangkan sains; memiliki dan mengembangkan filsafat dan
(3) memiliki hati yang takwa kepada Allah SWT, dengan sukarela melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya dan hati memiliki hati yang berkemampuan dengan alam gaib.
Dalam teori pendidikan Islam, dibicarakan pula tentang hal-hal yang berkaitan dengan substansi pendidikan lainnya, seperti tentang sosok guru yang islami, proses pembelajaran dan penilaian yang islami, dan sebagainya. (selengkapnya lihat pemikiran Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam)
Mengingat kompleksitas dan luasnya lingkup pendidikan, maka untuk menghasilkan teori pendidikan yang lengkap dan menyeluruh kiranya tidak bisa hanya dengan menggunakan satu pendekatan saja. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik dengan memadukan ketiga pendekatan di atas yang terintegrasi dan memliki hubungan komplementer, saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Pendekatan semacam ini biasa disebut pendekatan multidisipliner


Sumber:
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Persfektif Islam. Bandung: Rosda Karya
Ali Saifullah.HA. 1983. Antara Filsafat dan Pendidikan: Pengantar Filsafat Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Hasan Langgulung, 1986. Manusia dan Pendidikan; Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka Al-Husna
Ismaun. 2001. Filsafat Ilmu I. (Diktat Kuliah). Bandung: UPI Bandung.
Uyoh Sadulloh.1994. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: P.T. Media Iptek


Kamis, 28 Februari 2013

English drama (high school musical)



          In a bright morning, Burhan and friends went to school they were walking to school while singing a song.

Zakiyah       : (Singing => I believe I can fly)

Burhan         : (While singing) What a lovely voice you have !!

Fauzani        : Your isn’t as good as mine….. hahahahaha…

Zakiyah       : Are you ??

Fauzani        : Of course Iam

Zakiyah       : Prove it to me

Fauzani        : (Singing => I’m Your’s)

Zakiyah       : (Continuing)

Burhan         : Enough…. You are nice guys!!

Zakiyah     : Yeah, you could be right. But Ojan is better than me eventough I have already had a nice voice like this. But I don’t think you can sing other songs. Who knows, I might be better than you. (Looking Fauzani).

(( Nadia a come in ))

Nadia           : Hello guys…

Z & B & O    : Hii… Nadia..

Burhan         : Where have you been?? Its almost 06:15

Nadia           : I had a bad traffic jam this morning. So I had to wait until 06:05 a.m, I was borred.

Fauzani        : What about singing a song? We want to make you fresh.

Nadia           : Not now, I’m not interested in it..

Burhan         : If you don’t, I will sing, it by my self (singing => Bruno Mars , Just the way you are).

Zakiyah       : (Singing => and when you smile).

(( Irawan entered))

Irawan         : (While gasping) Sorry, I’m late!!

Zakiyah       : Why??

Irawan         : As you know, I had a trouble this morning.

Zakiyah       : Really?? How come??

Irawan         : Last night, I sent a message to my friend and I told that there were some competition in english like speech and news reading. You know, he said to me that we couldn’t joint them because of limited timewe fad.

Zakiyah       : Are you angry to him because of it???

Irawan         : No listen first. After that, I felt happy even thoughhe said like that I’ve him about it> Then this morning, I go a bad traffic jam (While singing => jessy J)

Zakiyah       : Why didn’t you come early ?

Irawan         : I’m sorry………. I went to bad late at night last night

Zakiyah       : that’s you are fault

Irawan         : Forgive me za!!

Zakiyah       : No way..!!!!!!!!

Irawan         : (Singing => Jessy J.)

((Bell was ringing))

Nailul          : Hello good morning students…

All               : Good morning Sir…..!!!

Nailul          : Is there any homework??

All               : No Sir….

Nailul          : Well, I want to call you. But before that, who wants to sing in front of the class??

Nadia           : C’mon Zaza…….. I know you have a nice voice…

                    C’mon Za…. Come forward za….

Zakiyah       : No Nadia, I don’t want to, you just……….

Nadia           : (Singing => Katty Perry, Firework).

Fauzani        : Hey… what about me???

Burhan         : You could be. But it’s up to the teacher.

Irawan         : If I may suggest, Ojan and Zaza will duel. Who wins, one of them will join the competition. Do you agree??

Burhan         : yes, I agree with you

Nailul          : OK. I will call two students to sing a song in front of the class. First goes to Zakiyah, and second goes to Fauzani. Please come forward.

Zakiyah       : (Singing => Westlife, Soledad)

Fauzani        : (Singing => So far away)

Nailul          : Unbelieveble…….. you have a great voice. I can’t decide who will join the competition.

Nadia           : (Singing => I have a dream)

Nailul          : Nadia could be right, If we want to succeed in singing competition, we have to try to practice as much as possible.

Irawan         : Yeah………….So, who will join the competition, Sir??

Nailul          : I’m gonna pick Zakiyah to join the competition.

Zakiyah       : Alhamdulillah hirobbil ‘alamiin…  We have to be a winner guys, keep spirit…….

Irawan         : (Singing => Michael heart, We will not go down).

Zakiyah       : Ok Irawan, Thank you fo your support, I hope I can be a winner

Irawan         : Amiiiiiin……… ^_^

Burhan         : Wel, What about practicing some songs later??

Nadia           : It’s a good Idea.

Irawan         : I’ll come with you.

Nailul          : Well, students. Go back to your seat. I will cheek your presence for today. Burhan??

Burhan         : Present.

Nailul          : Irawan??

Irawan         : Present.

Nailul          : Fauzani??

Fauzani        : Present, Sir.

Nailul          : Nadia??

Nadia           : Present, Sir

Nailul          :Dono??

Fauzani        : Absent, Sir. Here is his letter.

Nailul          : Ok next, Poceng??

Irawan         : Poceng is going to kunti lampir’s house, sir. She holds a party at her home, Sir

Nailul          : No letter??

Irawan         : NO, Sir

Nailul          : Zakiyah??

Zakiyah       : Present, Sir

Nailul          : Ok, students next meeting, we will have a test. So don’t forget to study at home. If there’s a kind of question which you don’t know, You can ask me, Ok??

Burhan         : Ok Sir!!!

((Bell was ringing))

Nailul          : Well, bell is ringing, and it means the class is over. See you next time and take care.

All               : See you